Oke gue mau cerita tentang kemungkinan banjir di depan rumah ini, dan kalo sempet gue akan membeberkan kemungkinan gue untuk memiliki mu? (lah?). Kemungkinan terjadinya banjir ini tentu aja di akibatkan oleh tangisan jomblo di hari malam minggu kemarin, sehingga air tangisan mereka jadi sampe di depan rumah. Dan gue sangat yakin orang yang menyumbang air tangisan jomblo terbesar adalah Viry temen gue yang usia jomblonya sama seperti umurnya. Enggak..enggak.. gue bercanda kok, mblo.. Kita sebagai sesama jomblo harus saling menjatuhkan support, agar tiada dusta diantara kita..hmmm. Oke, berikut akan gue beberkan kenapa banjir bisa terjadi, cekidot dah :
- KURANG LEBARNYA SELOKAN YANG ADA DI PINGGIR JALAN
Ini adalah biangkeroknya penyebab terjadi banjir. Gue menyalahkan selokan sebagai otak dari banjir ini karena gue tidak keenakan untuk nyalahin para jomblo yang menangis di malam minggu kemarin. Oke lupakan, tentu saja selokan yang ada di deket rumah gue harus dibuat lebar, makanya.. pak RT seharusnya mendesain selokkannya lagi ngangkang, biar lebar gitu. Selain harus dibuat lebar, selokkan juga harus digali lebih dalam lagi, untuk dalamnya selokkan, bisa tanyakan sama band Rumor, iya, asalkan jangan terjatuh kayak si vokalisnya band Rumor, dia terjatuh dalam luka dalam... sungguh dalam.. seperti cintaku padamu #asek. Kalo ngebuat selokan jadi lebar dan ngegali selokkan lebih dalam masih enggak berhasil, coba tanyakan pada Peta si Dora, mungkin dia tahu cara benerin selokan, walaupun dia sebenernya cuman "peta". - ENGGAK ADA WADUK
Oke gue tahu, buat waduk itu emang butuh biaya gede, tetapi koruptor korupsi uang segitu banyak kok enggak segera di tangkep? #ThinkAgain. Dan emang buat waduk harus cari lokasi yang mantap, maknyus kalo kata pak Bondan. Waduk yang dibuat ini harus gede, karena banjir di depan rumah gue ini sangat sering terjadi kalo habis hujan deras... sehingga lapangan becek mengakibatkan wasit harus menghentikan pertandingan. Waduk yang dibuat juga enggak boleh asal, enggak kayak lu tuh, gebetin cewek ngasal, masa pembokat elu embat?. Waduk yang dibuat harus kokoh juga, jadi kalo hujan deres, waduk enggak bocor... kalo bocor... pake No drop. Oke, kalo waduk juga masih gagal, coba sms minta pulsa, kirim ke mantan mu (lah?). - JOMBLO-JOMBLO PADA MENANG.... AHH SUDAHLAH~
Seperti yang gue katakan tadi, bahwa kemungkinan banjir di depan rumah gue ini terjadi karena para jomblo.. Ah sudahlah~~. Gue sih sebagai orang yang peduli, peduli sama kamu lebih tepatnya (lah?), gue sebagai orang yang peduli, mengusulkan Pemerintah untuk memberikan jodoh-jodoh secara cuma-cuma. Kenapa gue mengusulkan memberikan jodoh secara cuma-cuma? Karena seperti yang gue katakan gue tadi, Jomblo-jomblo pada nang...ah sudahlah ~, dan korbannya adalah rumah gue. Pemerintah seharusnya menyediakan jodoh untuk para jomblo-jomblo yang tidak terurus ini. Kasian kan mereka, seumur hidup, cuman diingetin emaknya untuk makan, mandi, dan sebagainya. Paling pol aja, diingetin sama anak tetangga sebelah yang kebetulan juga jomblo, tuh sama-sama jomblo tuh, embat aja gih, daripada enggak dapet? Rejeki enggak datang dua kali broh. Oke, Pemerintah juga harus menyediakan kotak #curcol, jadi pemerintah bisa melihat perkembangan yang terjadi pada jomblo-jomblo, kalo kotak #curcol berisi curhatan galau, cedih, berarti Pemerintah telah gagal menyejahterakan bangsa Jomblo dan gagal mencegah banjir di depan rumah. Kalo cara ini emang gagal, berarti Sepandai-pandainya Jomblo melompat, pasti ujung-ujugnya tetep jomblo, iya gitu.
Oke, udah gue kasih kemungkinan-kemungkinan yang menyebabkan aku cinta padamu... #asoy. Enggak-enggak, gue sudah memberikan kemungkinan-kemungkinan yang menyebabkan banjir di depan rumah gue ini, boleh setuju, dan lebih baik emang tidak setuju, karena ini SESAT!! *Kemudian di grebek FPI*. Gue sih sangat yakin banjir ini disebabkan oleh para jomblo yang... ah sudahlah~~.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar