Pengalaman Di Laboratorium

Entah kenapa, Gue jadi sangat suka sama praktek di mata pelajaran IPA (Fisika, Biologi, dan Kimia). Padahal dulu gue adalah orang yang sangat tidak suka sama praktek IPA. Dulu aja waktu gue masih SMP, gue sangat kesulitan move on menemukan klorofil di dalam daun yang warnanya ungu, gue lupa namanya, tapi kalo nama mantan, gue masih sangat ingat (lah?) . Padahal waktu itu gue lagi mengambil nilai ujian praktek untuk kelulusan kelas 9 SMP, gue parno, galau, cedih, dan putus arang. Dan akhirnya tiba seseorang, bukan gebetan tentunya, tapi dia  adalah seorang malaikat berkulit hitam. Sebenernya dia bukan malaikat, tapi karena doi membantu gue, gue menyebut dia sebagai malaikat, walaupun kulit doi hitam atau lebih tepatnya coklat seperti gue. Doi membantu gue untuk mencari jodoh klorofil di daun yang warna ungu itu. Oh iya, daun yang gue amati waktu itu sangat labil, iya, bagian atasnya warnanya ungu, dan bawahnya warnannya hijau. Seharusnya dia punya satu warna! Tidak boleh berpoligami dalam memilih warna (lah?). Kayak gue dong, hanya memilih dia sebagai pengisi hati gue #asek. Temen gue ini, sangat ahli mencari klorofil di daun ungu itu (warnanya sangat kejandaan). Gue yang udah mengkorek daun itu terus gue taruh di mikroskop dengan waktu yang cukup lama, gak seperti hubugan gue dengan mantan gue, sangat cepat (Kenapa jadi ngomongin itu????Move on fall!!move on!!). Doi cuman memerlukan waktu yang sebentar untuk menemukan klorofil itu. Setelah menemukan klorofil kampret itu, gue langsung menggambarnya. By the way klorofilnya sangat mirip sama mata... kamu #eaa, jadi gue segera menggambarnya semirip mungkin dengan klorofil bukan mata .. Ah Sudahlah~.

Oke, itu adalah pengalaman kampret gue dulu dengan praktek di laboratorium IPA. Ketika gue beranjak SMA, gue mulai merasakan benih-benih cinta dengan laboratorium IPA (lu kira apaan???). Ketika gue SMA, gue sangat menyukai kegiatan di laboratorium, terutama kegiatan mencintai kamu (lah?). Waktu SMA, kerjaan gue hanya nyuruh-nyuruh temen gue untuk mengambil bahan-bahan, contohnya aja kayak kemaren. Temen gue yang bernama willi, gue suruh-suruh untuk bersihin air sama ganti air, Hery, dia gue suruh-suruh untuk tukeran larutan dengan kelompok lain, sedangkan kelvin gue suruh untuk mencatat laporan, dan tata... Tata mana tata?? Oh rupanya dia hanya duduk manis di seberang sana. Gue tidak berani menyuruh dia karena gue tidak kenal, tidak kenal disini diartikan cuman tau namanya tapi enggak deket, iya gitu. Sedangkan gue, hanya menjadi tukang celup elektrode karbon di larutan yang dituker Hery tadi. Betapa enaknya hidup gue hanya menenggelamkan si elektode karbon, dan menenggelamkan orang yang deketin gebetan sampe mati #okesip. Alasan kedua gue suka praktek di laboratorium karena, prakteknya sekarang lebih asik, banyak tantangan yang harus dilewati untuk mencetak goal ( lah?). Gue sangat suka praktek pelajaran kimia kecuali teorinya, karena praktek kimia, menunjukan efek-efek yang sangat keren kayak letupan gitu bukan efek kayak di camera 360 dan instagram.