"Apa?!" *sambil merengutin muka.*
"Itu, diajak ibu (qiupo gue) pergi"
"Oh." *banting pintu*
"Oh." *banting pintu*
Sesudah itu gue langsung bergegas mandi, membersihkan seluruh badanku dengan sabun, sabun yang tak pernah ternoda dengan perbuatan keji (baca: fap-fap), berbeda dengan sabunnya si mamat, itu sabun udah sering jadi saksi perbuatan keji!, laknat!, astagfirullah! Enggak ngajak-ngajak itu si mamat.
Ketika gue sedang samphoan, gue tiba-tiba teringat iklan sampho. Iya, di iklan itu, ada cewek, enggak tau masih perawan apa enggak, dia lagi samphoan dengan bahagia. Seumur hidup gue, gue tidak pernah samphoan sebahagia cewek di iklan itu. Dia samphoan, terus pintu kamar mandinya diketok, siapa yang ngetok? Ariel Noah. Gue cuman khawatir, ketika gue lagi samphoan, tiba-tiba kamar gue diketok lagi (karena kamar mandi gue didalam kamar), tiba-tiba Ariel yang ngetok. Secara spontan, gue akan bereaksi "Ariel?!?! Jangan, Ariel! Gue masih pengen perawan..perjaka maksudnya !".
Sesudah gue mandi, gue langsung mengecek keadaan di depan rumah, dan ternyata banjir semakin dalam, sedalam cinta gue sama lu, tan! Tapi itu dulu sih, Ahaha. Melihat kondisi banjir yang makin dalam, gue tidak mengeluh, melihat gebetan jalan sama cowok lain? Gue galau. Banjir yang seperti ini sudah sering gue alami, dan gue tidak mengeluh menjalaninya, sedangkan elu, tan! Kita berantem dikit, langsung cuek! Ah, gak asik lu, tan! Langsung ngeluh, wajar kita udahan! #Curcol #Nostalgia. Sesudah mengecek keadaan, kita pergi menuju tempat makan.
Oke gue persingkat, akhirnya gue tiba di Gramedia. Gue tiba di Gramedia bukan pake lingkaran ajaibnya Doraemon, bukan. Gue tiba di Gramedia menggunakan motor. Awalnya gue berniat untuk membeli buku panduan Adobe Photoshop CS6, setelah bermenit-menit mengitari daerah rak buku genre Komputer, akhirnya gue malah nyasar ke tempat novel komedi, dan akhirnya malah membeli 3 buku novel karya bang Radit. Gue mengibarat novelnya si kampret ini (baca: bang Radit) kayak ganja, bikin lu ketagihan, gue udah beli novel bang radit 2 biji sebelumnya, dan gue ketagihan untuk beli novel dia lagi, dan akhirnya gue beli lagi. Ketika gue masih mengitari daerah rak buku genre komputer, gue terlihat seperti orang desa dan tentunya terlihat bego, dan itu gue banget ketika ada di Gramedia, tapi sebagai Remaja yang punya kaidah hidup : "emang gue peduli?", gue cuek aja, dan akhirnya gue nyasar di tempat novel komedi. Bertanya ke mas-mas Gramedia aja gue canggung, takut dikirain modus sama masnya, atau gue yang kegr-an?. Setelah mendapatkan 3 novelnya bang Radit, gue langsung membayar dan pulang.
Ketika gue sampai di rumah, adek gue bertanya tentang novel Manusia Setengah Salmon.
"Abang, Abang!"
"Apa?" *sewot*
"Apa?" *sewot*
"Itu manusia setengah salmonnya, bisa berubah jadi salmon, habis itu jadi manusia, ya?"
"..." *hening sejenak* *tertawa terguling-guling seperti babi guling*
Oke gue rasa udah panjang banget post gue, sorry for the long post. Mungkin hari ini post gue terlihat seperti novel, mungkin efek membaca novel. Dan nikmati liburan yang tinggal beberapa jam lagi, karena besok aktivitas sudah mulai seperti biasa (baca: ngejomblo, ngegalauin mantan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar